Mengapa PMI (Palang Merah Indonesia) dapat darah pendonor secara gratis tapi jualnya ke pasien (bukan gratis)?
Berikut urutan dan tahapan donor darah:
➤ Pendonor datang ke meja admin dan mengisi formulir pendaftaran. Kemudian di Anamnesa (cek riwayat kesehatan) dan cek tensi oleh dokter. Setelah lolos ,langsung menuju ke ruang pengecekan HB (Hemoglobin) dan golongan darah (bagi yg baru pertama donor wajib cek golongan darah).
➤ Setelah lolos dengan HB minimal 12,5 dan maksimal 17,0 pendonor diarahkan untuk cuci lengan yang akan ditusuk. Setelah itu langsung masuk ruang pengambilan darah atau ruang Aftap.
#Aftap = pengambilan darah dalam proses donor darah.
Di ruang ini pendonor akan disuruh berbaring, kemudian petugas Aftap akan mengkonfirmasi data diri, kemudian melakukan proses Aftap step by step..
Sampai proses aftap selesai rata rata sekitar 6–7 menit jika lancar. Pendonor akan disuruh istirahat berbaring sebentar sekitar 2–4 menit sebelum diperbolehkan untuk berdiri menuju ke ruang pengambilan menu donor.
➤ Di ruang menu donor, pendonor menyerahkan kupon menu yang mana terdiri dari tiga pilihan menu makanan.
Berikutnya, darah yang telah terambil disimpan di cool box bersuhu sesuai aturan suhu produk darah.
(For you're Information) FYI
Ada produk darah WB (Whole blood) dengan kantong single.
Produk darah PRC (Packed Red Cell/Sel Darah Merah) dgn kantong darah double. Dan produk darah TC (Thrombocyte Concentrates) dengan kantong darah triple.
Ada juga prosedur pengambilan darah Leucofree dengan kantong darah quadriple dan prosedur pengambilan darah Apheresis (metode baru yang aman dalam pengkoleksian komponen darah) dengan kantong set khusus Apheresis.
➤ Setelah disimpan dengan suhu tertentu. Calon darah ini akan dikirim ke bagian Komponen. Di Lab Komponen inilah darah akan diolah menjadi produk darah seperti yang sudah saya sebutkan tadi.
Bagaimana prosesnya ??
mengirimkan darah ke lab komponen ,bersamaan saya juga mengirim sampel darah ke lab IMLTD. Jika lab komponen adalah "dapur" nya produk darah ,maka lab IMLTD adalah lab untuk screening apakah ada virus penyakit menular didalam darah si pendonor, sesuai namanya IMLTD (Infeksi Menular Lewat Tranfusi Darah).
Setalah darah menjadi produk dan lolos screening IMLTD, selanjutnya akan diambil beberapa sample untuk masuk lab QC (Quality Control) untuk kembali dilihat kualitas darahnya apakah sesuai dengan kualifikasi. Ibarat kata diuji secara klinis gitu deh.
Jika produk darah sudah lolos dari QC ,akan langsung dikirimkan ke lab Distribusi. Disinilah proses darah dipacking ke dalam coolbox untuk selanjutnya dikirim ke bank darah Rumah Sakit tujuan. Disini ada istilah kurir darah yang tugasnya mengantar produk darah.
Nah ,kembali ke pertanyaan. Mengapa PMI mendapatkan darah dari pendonor gratis tapi menjualnya ke pasien tidak secara gratis juga ?
Karna semua pengolahan darah sampai menjadi sebuah produk darah memerlukan biaya yang besar. Kantong darah, tabung sample, peralatan aftap, coolbox, hemoscale (timbangan darah), mesin apheresis ,mesin plasma ,mesin mesin dan alat alat di laboratorium komponen ,lab IMLTD dan lab QC, pemenuhan stok fasilitas untuk menu donor, belum lagi untuk gaji semua petugas-petugasnya.
Sebagai gambaran ,satu mesin apheresis saja harganya milyaran.
Belum lagi pengadaan sertifikat dan souvenir souvenir untuk pendonor yang diberikan jika pendonor mendonorkan darahnya diusia 17 tahun (program sweet seventeen), donor 10x ,donor 25x ,donor 50x ,donor 75x dan donor 100x. Serta hadiah dan doorprise untuk event event tertentu seperti bulan puasa ,HUT dll.
*Organisasi perkumpulan pendonor yang sudah donor 100x namanya Fokuswanda.
Jadi intinya ,darahnya mah gratis, tapi biaya pengolahannya yang harus dibayar. Karna darah fresh yang baru diambil dari tubuh pendonor TIDAK LANGSUNG DIBERIKAN kepada pasien. Dengan harga yang dibayarkan pasien maka pasien jaminan mendapatkan produk darah yang aman ,berkualitas dan teruji secara klinis.
Salam sehat
Sumber referensi :
* Artikel Rucha Novitasari, petugas aftap UDD PMI
Sumber gambar :
kutipan facebook :
Tut Kuya Suarbhawa
0 Komentar