SLIDE

10/recent/ticker-posts

Seperti Apa Hasil Rontgen Paru-Paru Pecandu Rokok Elektrik?


Akun Facebook bernama Aldiano Ruby mengunggah sebuah video di grup Asosiasi Vaper Indonesia. Video tersebut menunjukkan hasil rontgen paru-paru dari seorang pecandu berat rokok elektrik di klinik Evasari. Dalam video yang sudah viral ini, disebutkan bahwa hasil rontgen paru-paru menunjukkan sang pecandu rokok elektrik atau vape berada dalam kondisi sehat.

Mengingat sang perokok mengaku sebagai pecandu berat vape yang terbiasa menghabiskan 3 cairan vape dalam sehari, banyak orang yang langsung mengambil kesimpulan bahwa rokok elektrik memang aman untuk digunakan sehingga bisa menjadi solusi terbaik bagi para perokok konvensional yang ingin tetap menikmati rokok namun tidak ingin mengalami masalah kesehatan. Lantas, bagaimana pendapat pakar kesehatan akan klaim ini?


Meskipun hasil rontgen menunjukkan bahwa paru-paru sang pecandu berat vape berada dalam kondisi sehat, badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) menyebutkan bahwa di dalam rokok elektrik terdapat kandungan nikotin cair yang bisa mengiritasi paru-paru. Selain itu, terdapat kandungan propylene glycol, formaldehyde, dan asetaldehida. Yang menjadi masalah adalah, bahan-bahan ini bersifat karsinogenik atau bisa memicu kanker. Bahkan, kadar karsinogen pada rokok elektrik mencapai 10 kali lebih banyak dari yang bisa didapatkan dari sebatang rokok konvensional.

Saat kita menghisap rokok elektrik, cairan rokok ini akan diubah menjadi carbonyl yang bisa memicu kanker. Semakin tinggi suhu rokok elektrik ini diatur, maka semakin banyak cairan carbonyl yang diproduksi dan resiko untuk terkena kanker juga meningkat. Tak hanya itu, kandungan perasa dan pengawet pada rokok ini juga bisa memicu pneumonia pada paru-paru. Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO) telah melarang penggunaan rokok elektrik di seluruh dunia. Hal ini berarti, rokok ini sama berbahayanya jika dibandingkn dengan rokok konvensional.





Posting Komentar

0 Komentar