SLIDE

10/recent/ticker-posts

Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Parsial (Sebagian)


Gerhana Matahari adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya.

Adapun Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan dan hanya terjadi pada saat fase purnama.

Gerhana Matahari Cincin (GMC) pernah terjadi di Indonesia pada 29 April 2014 dan 26 Februari 2017, (Gerhana tersebut dapat diamati dari wilayah Yogyakarta, Jawa Timur bagian Selatan, Bali dan Nusa Tenggara berupa Gerhana Matahari Sebagian. Selain dari Indonesia, gerhana ini dapat diamati juga dari Australia, Samudra Hindia bagian Selatan, dan Antartika 29 April 2014).
  • Proses Gerhana Matahari Cincin (GMC)

    Gerhana Matahari Cincin (GMC) terjadi pada saat ujung bayangan umbra Bulan tidak sampai ke permukaan Bumi. Konsekuensinya akan ada bayangan umbra tambahan (disebut antumbra) yang mengenai permukaan Bumi. Di lokasi yang terkena antumbra ini, saat puncak gerhana ini terjadi Matahari akan terlihat seperti sebuah cincin yang menyala-nyala.
       Keadaan ini terjadi saat bagian tengah piringan Matahari tertutup oleh piringan Bulan, sementara di bagian tepinya tidak tertutupi. Adapun di lokasi yang terkena penumbra, gerhana yang teramati adalah berupa Gerhana Matahari Sebagian. Pada saat puncak gerhana, piringan Matahari yang terlihat tidaklah utuh karena di bagian tertentu pinggirnya tertutupi oleh piringan Bulan.

Pada 26 Desember 2019 di Indonesia akan terjadi lagi Fenomena Alam Gerhana Matahari Cincin (GMC), namun tidak semua wilayah di Indonesia bisa melihat Gerhana Matahari tepat seperti Cincin.

Dari data peta yang ada pada Eclipse Wise, wilayah yang dapat melihat tepat seperti Cincin berada disekitaran garis khatulistiwa mulai dari bagian Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Utara, serta Kalimantan Barat, Kalimantan Timur.

Di daerahnya yaitu dari Sibolga, Padang Sidempuan, Siak, Duri, Pulau Pedang, Pulau Bengkalis, Pulau Tebing Tinggi, Pulau Rangsang, Batam, Tanjung Pinang, pulau Sinabang, Singkawang, Simeulue, Pemangkat, Makulit, Tanjung Selor, hingga Derawan, dan Berau. Adapun puncak lokasi Gerhana Matahari Cincin (GMC) akan terletak pada kordinat 01°LU 102,3°BT, disekitar sungai Apit, Mengkapan, Provinsi Riau. Diluar Daerah tersebut hanya akan mengalami Gerhana Matahari Parsial mulai dari 72% hingga 92%.