KISAH 25 NABI DAN RASUL
KISAH NABI YUNUS BIN MATTA 'ALAIHIS SALAM.
1. GENEALOGI
Ibnu Sa'd mengatakan bahwa Yunus bin Matta dari keturunan
Benyamin bin Ya'qubbin Ishaq bin Ibrahim. Yunus (Arab:يونس atau يونان Yunaan, Inggris: Jonah, Ibrani:Yonah, Latin:
Ionas) (sekitar 820-750 SM) adalah salah seorang nabi dalam agama Samawi
(Islam,Yahudi, Kristen) yang disebutkan dalam Al-Qur'an dalam Surah Yunus dan
dalamAlkitab dalam Kitab Yunus. Ia ditugaskan berdakwah kepada orang Assyiria
diNinawa-Iraq. Namanya disebutkan sebanyak 6 kali di dalam Al-Quran dan wafat
di Ninawa-Iraq.
2. BERDAKWAH DI NINAWA.
Yunus bin Mata semula adalah seorang rasul yang dikirim
kepada Bani Israil, yang dirinya menegaskan berulang-ulang bahwa akan ada
bencana besar apabila Bani Israil tidak mau bertobat. Ketika Yunus sangat yakin
bahwa ada bencana besar segera menimpa Bani Israil, pada akhirnya ia mendapati
banyak orang di antara Bani Israil bertobat karena ada nabi lain yang berhasil
mengajak mereka meninggalkan berhala-berhala. Yunus pun menganggap dirinya
sendiri sebagai seorang pendusta dan penjahat yang telah mengancam Bani Israil.
Di sisi lain, Yunus menjadi kesal dan tidak mau diutus oleh Allah ketika
mendapat perintah oleh untuk memperingatkan penduduk Ninawa, suatu kaum yang
keras kepala, penyembah berhala, dan suka melakukan kejahatan. Yunus pun
meninggalkan Bani Israil dalam keadaan marah dan malu dan ingin pergi sejauh
mungkln, walaupun ia mengakui dan menerima tugas ini setelah mendapat cobaan
berat. Secara berulang kali Yunus memperingatkan mereka, tetapi mereka tidak
mau berubah, apalagi karena Yunus bukan dari kaum mereka. Hanya ada 2 orang
yang bersedia menjadi pengikutnya, yaitu Rubil dan Tanuh. Rubil adalah seorang
yang alim bijaksana, sedang Tanuh adalah seorang yang tenang dan sederhana.
3. YUNUS DITELAN IKAN NUN
Keadaan Yunus sebelum ke Ninawa tidak menentu. Ia mengembara
tanpa tujuan dengan putus asa dan merasa berdosa. Akhirnya ia tiba di sebuah
pantai, dan melihat sebuah kapal yang akan menyeberangi laut. Ia menumpang
kapal itu, dan ketika telah berlayar tiba-tiba terjadi badai yang hebat. Kapal
bergoncang, dan para penumpang sepakat untuk mengurangi beban dengan membuang
salah seorang di antara mereka ke laut. Undian pertama jatuh pada Yunus, namun
undian diulang karena penumpang merasa Yunus tidak layak dibuang sedang ia
orang yang mulia. Tapi pada pengulangan yang kedua, dan ketiga, tetap nama
Yunus yang keluar. Yunus sadar itu adalah kehendak Allah, ia kemudian rela
menjatuhkan diri ke laut. Allah kemudian mengirim ikan Nun (paus) untuk menelan
Yunus. Di dalam perut ikan Nun, Yunus bertobat meminta ampun dan pertolongan
Allah, ia bertasbih selama 40 hari dengan berkata: "Laa ilaaha illa Anta,
Subhanaka, inni kuntu minadzh dzhalimiin (Tiada tuhan melainkan Engkau, Maha
Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah orang yang telah berbuat dhalim)"
Allah mendengar doa Yunus, dan Memerintahkan ikan nun mendamparkan Yunus di
sebuah pantai. Allah Yang Maha Penyayang menumbuhkan pohon labu, agara Yunus
yang kurus dan lemah tak berdaya dapat bernaung dan memakan buahnya. Setelah
pulih, ia diperintahkan ke Ninawa, dimana penduduk Ninawa yang beriman kepada
Allah. Yunus kemudian mengajari mereka tauhid dan menyempurnakan iman mereka.
4. PENOLAKAN PENDUDUK NINAWA.
Ajaran-ajaran Nabi Yunus itu bagi para penduduk Ninawa
merupakan hal yang baru yang belum pernah mereka dengar sebelumnya. Karenanya
mereka tidak dapat menerimanya untuk menggantikan ajaran dan kepercayaan yang
telah diwariskan oleh nenek moyang mereka yang sudah menjadi adat kebiasaan
mereka turun temurun. Apalagi pembawaagama itu adalah seorang asing tidak
seketurunan dengan mereka.
Mereka berkata kepada Nabi Yunus: "Apakah kata-kata yang
engkau ucapkan itu dan kedustaan apakah yang engkau anjurkan kepada kami
tentang agama barumu itu? Inilah tuhan-tuhan kami yang sejati yang kami sembah
dan disembahkan oleh nenek moyang kami sejak dahulu. Alasan apakah yang
membenarkan kami meninggalkan agama kami yang diwariskan oleh nenek moyang kami
dan menggantikannya dengan agama barumu? Engkau adalah orang asing yang datang
pada kami agar kami mengubah keyakinan kami. Apakah kelebihanmu sehingga
mengajari dan menggurui kami. Hentikan perbuatan sia-siamu itu. Penduduk Ninawa
tidak akan mengikutimu karena kami teguh dengan ajaran moyang kami". Nabi
Yunus berkata: " Aku hanya mengajakmu beriman dan bertauhid sesuai dengan
amanah Allah yang wajib kusampaikan padamu. Aku hanyalah pesuruh Allah yang
ditugaskan mengeluarkanmu dari kesesatan dan menuntunmu di jalan yang lurus.
Aku sekali-kali tidak mengharapkan upah atas apa yang kukerjakan ini. Aku tidak
bisa memaksamu mengikutiku. Namun jika kamu tetap bertahan pada aqidah moyangmu
itu, maka Allah akan menunjukkan tanda-tanda kebenaran akan risalahku dengan
menurunkan adzab yang pedih padamu, seperti yang terjadi pada kaum-kaum sebelum
kamu, yaitu kaum Nuh, Aad, dan Tsamud. Mereka menjawab dengan menantang:
"Kami tetap tidak akan mengikuti kemauanmu dan tidak takut ancamanmu.
Tunjukkan ancamanmu jika kamu termasuk orang yang benar!" Nabi Yunus tidak
tahan lagi dengan kaum Ninawa yang keras kepala. Ia pergi dengan marah dan
jengkel sambil meminta Allah menghukum mereka.
5. PENDUDUK NINAWA BERTOBAT
Sepeninggal Nabi Yunus, kaum Ninawa gelisah, karena mendung
gelap, binatang peliharaan mereka gelisah, wajah mereka pucat pasi, dan angin
bertiup kencang yang membawa suara bergemuruh. Mereka takut ancaman Yunus
benar-benar terjadi atas mereka. Akhirnya mereka sadar bahwa Yunus adalah orang
yang benar, dan ajaran Islam Dari Allah s.w.t. Mereka kemudian beriman dan
menyesali perbuatan mereka terhadap Yunus. Mereka lari tunggang langgang dari
kota mencari Yunus sambil berteriak meminta pengampunan Allah atas dosa mereka.
Allah Yang Maha Pemaaf-pun mengampuni mereka, dan segera seluruh keadaan pulih
seperti sediakala. Penduduk Ninawa kemudian tetap berusaha mencari Yunus agar
ia bisa mengajari agama dan menuntun mereka di jalan yang benar.
Kaum Yunus disebut dalam Al-Qur'an sebagai satu-satunya kaum
yang berhasil menerima dan bertobat setelah mendengar seruan seorang rasul.
0 Komentar