KISAH 25 NABI DAN RASUL
KISAH NABI DZAKARIYA BIN DAN 'ALAIHIS SALAM.
1. GENEALOGI
Zakaria bin Dan bin Muslim dari keturunan Rahbaam bin
Sulaiman. Zakaria bersaudara kandung dengan Imran, ia menikah dengan seorang
wanita bernama Elisabeth. Dalam situs web lain dikatakan bahwa nama istrinya
adalah al-Yashbi' masih keturunan dengan Harun
2. BIOGRAFI
Nabi Zakariya adalah keturunan Nabi Sulaiman. Ia diutus pada
kaum Bani Israil. Sudah sejak lama Nabi Zakariya mendambakan seorang anak.
Namun keinginannya belum juga terpenuhi walau ia sudah tua.
Suatu hari datanglah janda Imron menyerahkan bayi
perempuannya (Maryam) pada Nabi Zakariya untuk diasuh dan dibesarkan sesuai
dengan nazarnya. Nabi Zakariya dan para imam Baitul Maqdis terkejut akan hal
itu, sebab janda Imron sudah tua dan rasanya tidak mungkin memperoleh anak.
Namun setelah mendapat penjelasan dari janda Imron bahwa kehamilannya ialah
kehendak Allah SWT, merekapun mengerti.
Setelah itu timbul persoalan, siapakah yang berhak mengurus
Maryam. Untuk pemecahannya, mereka mengundi dengan melemparkan pena ke air.
Barangsiapa yang penanya mengapung, dialah yang berhak mengurus Maryam.
Ternyata pena Nabi Zakariya-lah yang mengapung sehingga dia berhak menjadi ayah
asuh Maryam. Semua kebutuhan Maryam ditanggung Nabi Zakariya. Namun kemudian
rasa sayang Nabi Zakariya pada Maryam berubah menjadi rasa takjub. Suatu hari
saat menengok Maryam, dia melihat ada buah-buahan di dekat Maryam, Ada juga
buah-buahan yang bukan musimnya. Maryam menjelaskan bahwa semua itu berasal
dari Allah.
Nabi Zakariya takjub dan tergetar. Ia ingin mendapat
kemuliaan dari Allah SWT. Maka ia bermunajat kepada-Nya, memohon dikaruniai
anak. Allah SWT berfirman melalui malaikat Jibril bahwa Nabi Zakariya akan akan
dikaruniai anak bernama Yahya, dengan tanda tak bisa bicara selama 3 hari 3
malam.
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Yahya
Setelah itu istrinya mengandung dan melahirkan anak lelaki
dan diberi nama Yahya. Seperti ayahnya, Yahya juga seorang nabi.
Pada suatu ketika Nabi Yahya terbunuh karena perintah Raja
Herodus. Kaum Bani Israil berharap pada Nabi Zakariya, hal itu menyebabkan Raja
Herodus marah dan memerintahkan untuk membunuh Nabi Zakariya. Nabi Zakariya
sendiri langsung pergi dari kejaran prajurit Herodus.
3. MENDAMBAKAN ANAK
Nabi Zakaria, yaitu ayah Nabi Yahya sadar banyak anggota
keluarganya dari Bani Israil merupakan orang yang tidak beradab dan gemar
bermaksiat karena kedangkalan iman mereka. Ia khawatir bila tiba ajal dan tidak
mempunyai keturunan yang dapat memimpin kaumnya, sehingga mereka akan semakin
merajalela dan sangat mungkin mengadakan perubahan-perubahan di dalam kitab
suci Taurat dan menyalahgunakan hukum agama.
Kecemasan itu mengusik pikiran Zakaria, dan ia sedih karena
belum juga mempunyai keturunan walau telah berusia 90 tahun. Ia agak terhibur
ketika mengasuh Maryam yang dianggap sebagai anak kandungnya sendiri. Akan
tetapi rasa sedihnya dan keinginanya untuk memperoleh keturunan timbul kembali
ketika ia menyaksikan mukjizat hidangan makanan di mihrab Maryam. Ia berfikir
di dalam hatinya bhawa tidak ada yang mustahil bagi Allah. Allah yang telah
memberi rezeki kepada Maryam dalam keadaan seorang diri dan tidak berdaya.
Allah pasti berkuasa memberinya keturunan bila dengan kehendak-Nya walaupun
usianya sudah lanjut dan rambutnya sudah penuh uban.
4. BERDOA KEPADA ALLAH.
Pada suatu malam yang telah larut, Zakaria duduk di mihrabnya
mengheningkan cipta kepada Allah dan bermunajat serta berdoa dengan khusyuk dan
yakin. Dengan suara yang lemah lembut dia berdoa: "Ya Tuhanku, berikanlah
aku seorang putera yang akan mewarisiku dan mewarisi sebahagian dari keluarga
Ya'qub, yang akan meneruskan pimpinan dan tuntunanku kepada Bani Isra'il. Aku
cemas sepeninggalku nanti anggota-anggota keluargaku akan rusak kembali aqidah
dan imannya bila aku tinggalkan tanpa seorang pemimpin yang akan
menggantikanku. Ya Tuhanku, tulangku telah menjadi lemah dan kepalaku telah
dipenuhi uban, sedang isteriku adalah seorang perempuan mandul. Namun
kekuasaanmu tidak terbatas, dan aku berdoa Engkau berkenan mengkaruniakan
seorang anak yang shaleh dan Engkau ridhoi padaku.
5. ALLAH MENGABULKAN DOA ZAKARIA
Kemudian Allah menjawab doa Zakaria dan berfirman: “Wahai
Zakaria, kami sampaikan kabar gembira padamu, kamu akan mendapatkan seorang
anak laki-laki bernama Yahya yang shaleh dan membenarkan kitab-kitab Allah,
menjadi pemimpin yang dianut, menahan diri dari nafsu dan godaan syaitan, dan
kelak akan menjadi seorang Nabi.” Kemudian Zakaria berkata: “Ya Allah,
bagaimana aku dapat memperoleh keturunan sedang istriku seorang yang mandul dan
akupun sudah lanjut usia.” Allah berfirman: “Hal demikian itu adalah mudah
bagi-Ku. Tidakkah telah Ku-ciptakan kamu, sedangkan waktu itu kamu tidak ada
sama sekali.”
6. ZAKARIA DALAM QUR'AN
Kisah Nabi Zakaria dalam Al-Qur’an ada di dalam Surah Maryam:
1 -15
كهيعص ۞ ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهُ زَكَرِيَّا ۞ إِذْ
نَادَىٰ رَبَّهُ نِدَاءً خَفِيًّا ۞ قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي
وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُن بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا ۞
وَإِنِّي خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِن وَرَائِي وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا فَهَبْ
لِي مِن لَّدُنكَ وَلِيًّا ۞ يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوبَ ۖ وَاجْعَلْهُ
رَبِّ رَضِيًّا ۞ يَا زَكَرِيَّا إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ اسْمُهُ يَحْيَىٰ
لَمْ نَجْعَل لَّهُ مِن قَبْلُ سَمِيًّا ۞ قَالَ رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي
غُلَامٌ وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا وَقَدْ بَلَغْتُ مِنَ الْكِبَرِ عِتِيًّا ۞
قَالَ كَذَٰلِكَ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَقَدْ خَلَقْتُكَ مِن قَبْلُ وَلَمْ تَكُ
شَيْئًا ۞ قَالَ رَبِّ اجْعَل لِّي آيَةً ۚ قَالَ آيَتُكَ أَلَّا تُكَلِّمَ
النَّاسَ ثَلَاثَ لَيَالٍ سَوِيًّا ۞ فَخَرَجَ عَلَىٰ قَوْمِهِ مِنَ الْمِحْرَابِ
فَأَوْحَىٰ إِلَيْهِمْ أَن سَبِّحُوا بُكْرَةً وَعَشِيًّا ۞يَا يَحْيَىٰ خُذِ
الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ ۖ وَآتَيْنَاهُ الْحُكْمَ صَبِيًّا ۞ وَحَنَانًا مِّن لَّدُنَّا
وَزَكَاةً ۖ وَكَانَ تَقِيًّا ۞ وَبَرًّا بِوَالِدَيْهِ وَلَمْ يَكُن جَبَّارًا
عَصِيًّا ۞ وَسَلَامٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ
حَيًّا
1. Kaaf Haa Yaa ‘Ain Shaad
2. (Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhanmu
kepada hamba-Nya, Zakaria,
3. yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang
lembut.
4. Ia berkata:”Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah
dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdo’a
kepada Engkau, ya Tuhanku.
5. dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku
sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah
aku dari sisi Engkau seorang putera,
6. yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga
Ya’kub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku seorang yang diridhai”.
7. Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira
kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya yang sebelumnya Kami
belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.
8. Zakaria berkata : “Ya Tuhanku, bagaimana akan ada seorang
anak bagiku, padahal isteriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri)
sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua”.
9. Allah berfirman :“Demikianlah”. Tuhan berfirman : “Hal itu
adalah mudah bagi-Ku; dan sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu,
padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali”.
10. Zakaria berkata : “Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda”.
Tuhan berfirman “Tanda bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap
dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat”.
11. Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia
memberi isyarat kepada mereka; hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan
petang.
12. Hai Yahya, ambillah Al-Kitab (Taurat) itu dengan
sungguh-sungguh. Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak,
13. dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan
kesucian (dari dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa,
14. dan seorang yang berbakti kepada dua orang tuanya, dan
bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.
15. Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan, dan
pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.
0 Komentar