SLIDE

10/recent/ticker-posts

Gerhana Bulan

Gerhana Bulan

Gerhana bulan terjadi saat sebagian/keseluruhan penampang bulan  tertutup  oleh bayangan bumi. Itu terjadi jika bumi berada di antara matahari & bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan sebab terhalangi oleh bumi.
Jenis Gerhana Bulan terbagi atas beberapa jenis;
1)         Gerhana bulan total - Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah umbra.
2)           Gerhana bulan sebagian - Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari Matahari oleh bumi. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar Matahari yang sampai ke permukaan bulan.
3)        Gerhana bulan penumbra - Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.


  Gerhana pada Masa Nabi Muhammad Saw.

Secara historis, di zaman Nabi Muhammad Saw. pernah terjadi gerhana matahari dan diriwayatkan dalam beberapa hadis. Hanya saja hadis-hadis tentang gerhana tidak merinci waktu terjadinya gerhana. Hal ini mungkin disebabkan lebih berfokus pada aspek tuntunan ibadahnya yakni shalat gerhana ketika terjadi gerhana matahari.
Pada sisi lain, diriwayatkan bahwa putra Rasulullah Saw meninggal pada saat berusia masih kecil pada hari terjadinya gerhana matahari. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa ia lahir pada bulan Zulhijjah tahun 8 H, namun riwayat itu berbeda menyebutkan usia Ibrahim saat meninggal dunia, ada yang mengatakan 16 bulan, 18 bulan dan ada juga yang mengatakan satu tahun sepuluh bulan atau 22 bulan. Demikian pula hari dan bulannya kelahirannya terjadi perbedaan riwayat.2
Di antara hadis yang berkaitan dengan gerhana dan kematian serta usia Ibrahim adalah
Pertama ;.
Dari al-Mughirah Ibn Syu’bah (diriwayatkan bahwa ) ia berkata ; terjadi gerhana matahari di masa Rasulullah Saw pada hari meninggalnya Ibrahim. Beberapa orang berkata ; gerhana itu terjadi karena kematian Ibrahim. Maka Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya matahari dan  bulan    tidak  gerhana  karena  mati  dan  hidupnya  seseorang.  Jika  kamu mengalami (gerhana itu ) kerjakanlah shalat dan berdoalah kepada Allah (HR. Bukhari )

Kedua ;
Dari al-Barra Ibn Azib diriwayatkan bahwa ia berkata Ibrahim putra Nabi Saw meninggal ketika berusia 16 bulan, maka Nabi Saw bersabda ; “makamlah ia di al-Baqi’, ia akan mendaptkan Ibu susu yang akan menyempurnakan susuannya di surga”. (HR. Abd. Ar- Razzaq).

Menurut para ahli gerhana matahari dapat terjadi sekurang-kurangnya dua kali dan maksimal lima kali dalam setahun. Namun ketika terjadi gerhana matahari, tidak`semua tempat di muka bumi dapat menyaksikannya. Hal ini disebabkan karena bayangan pekat bulan (umbra) yang menyebabkan gerhana matahari total hanya menutupi satu jalur sempit di muka bumi selebar sekitar 250 KM. Sedangkan bayangan semu bulan (panumbra), meskipun mengenai kawasan muka bumi yang amat luas, namun juga tidak menutupi keseluruhan muka bumi. Gerhana matahari dialami oleh bagian bumi yang tersinari matahari, yaitu bagian bumi yangsedang mengalami siang. Sedangkan bagian bumi yang sedang berada di malam hari tidak mengalami gerhana karena ia tidak menghadap ke matahari.7
Menurut perhitungan secara astronomi (Solar Eclipse Explorer-NASA) diketahui bahwa selama periode risalah Nabi Saw di Mekkah dan Madinah (13 SH s/d 11 H), telah terjadi 8 kali gerhana matahari yang dapat dilihat dari kota Mekkah dan kota Madinah. Empat kali gerhana matahari selama periode Mekkah dan empat kali selama periode Madinah. Data-data gerhana matahari dimaksud adalah sebagai berikut:

Periode Mekkah (610-622 M) ;

Selama periode Mekkah gerhana matahari terjadi sebanyak empat kali, yaitu;
1.  Tahun 613 M.
Pada tahun ini gerhana matahari terjadi pada hari senin, tanggal 23 Juli 613 M atau bertepatan 29 Ramadhan 10 SH. Mulai gerhana pukul 07:03:05 waktu Mekkah, gerhana maksimum pukul 08:12:20 WM, akhir gerhana pukul 09:32:11 WM. dan tipe gerhana adalah “sebagian”.
2.  Tahun 616 M
Gerhana matahari terjadi pada hari Jumat tanggal 21 Mei 616 M atau bertepatan 29 Sya’ban 7 SH. Mulai gerhana terjadi pada pukul 07:12:05 WM. Gerhana maksimum pukul 08:25:01 WM, akhir gerhana pukul 09:51:43 WM dan tipe gerhana “sebagian”.
3.  Tahun 617 M
Gerhana matahari terjadi pada hari Jumat 04 November 617 M bertepatan dengan 29 shafar 5 SH. Gerhana terjadi mulai pukul 08:47:41 WM, Gerhana Maksimum terjadi pukul 10:19:46 WM. Akhir gerhana pada pukul 12:06:36 WM dan tipe gerhana matahari adalah “sebagian”
4.  Tahun 620 M
Tahun 620 M, gerhana matahari terjadi pada hari selasa tanggal 02 September 620 M, bertepatan dengan tanggal 29 Muharram 2 SH. Mulai gerhana pukul 07:06: 08 WM, gerhana maksimum pukul 08:10:18 WM dan ahkir gerhana pada pukul 09:22:57 WM. Adapun tipe gerhana adalah juga “sebagian”


Periode Madinah ( 622 s/d 632 M )

Pada periode ini gerhana matahari terjadi juga sebanyak empat kali, yaitu ;
1.  Tahun 624 M
Pada tahun 624 M, gerhana matahari terjadi pada hari Kamis, 21 Juni 624 M, bertepatan dengan 29 Zulhijjah 2 H. Gerhana mulai pukul 18:42:48 Waktu Madinah, gerhana maksimum pukul 19:08 WMd. , akhir gerhana pukul 19:08 WMd. Dan tipe gerhana adalah “sebagian”.
2.  Tahun 627 M
Pada tahun ini gerhana matahari terjadi pada hari Selasa tanggal 21 April 627 M (29 Zulqaidah 5 H). Mulai gerhana pada pukul 10:32:15 WMd., gerhana maksimum pada pukul 10:57:24 WMd. Akhir gerhana pada pukul 11:22:57 WMd. Tipe gerhana matahari adalah “sebagian”
3.  Tahun 628 M
Gerhana terjadi pada hari Senin, tanggal 03 Oktober 628 M (29 Jumadil Awal 7 H). Mulai gerhana pada pukul 06:18 (terbit) WMd. Gerhana Maksimum pukul 06:28:02 WMd. Dan akhir gerhana adalah pukul 06:58:13 WMd. Tipe gerhana matahari adalah “sebagian”

4.  Tahun 632 M
Gerhana matahari terjadi pada hari senin tanggal 27 Januari 632 M (29 syawal 10 H). Gerhana mulai terjadi pukul 07:15:57 WMd., gerhana maksimum pukul 08 : 29: 14 WMd., dan akhir gerhana adalah pukul 09 :54: 29 WMd. Tipe gerhana adalah “sebagian”
Dengan melihat Melihat data-data gerhana matahari tersebut baik pada periode Mekkah maupun pada periode Madinah, seluruhnya adalah gerhana parsial atau gerhana sebagian. Petunjuk hadis tentang gerhana ini, secara ilmu pengetahuan dapat dibenarkan dan terbukti secara astronomi. Dalam perspektif sunnah Rasulullah Saw., apabila terjadi gerhana, baik gerhana matahari maupun gerhana bulan, dianjurkan oleh Rasulullah Saw. agar kaum muslimin melakukan shalat sunnah gerhana, memperbanyak do’a, bertakbir dan memperbanyak sedekah. Sabda Rasulullah Saw. :
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah azza wa jalla. Tiadah terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan itu karena matinya seseorang dan juga bukan karena hidup atau kelahiran seseorang. Maka apabila kamu melihatnya, segeralah kamu melaksanakan shalat”. (HR. Bukhari-Muslim dari Aisyah)

“Apabila kamu melihatnya (gerhana matahari dan gerhana bulan) maka hendaklah kamu bertakbir, berdo’a kepada Allah, melaksanakan shalat dan bersedekah” (HR. Bukhari)