Gerhana Bulan
Gerhana
bulan terjadi saat sebagian/keseluruhan penampang bulan tertutup
oleh bayangan bumi. Itu terjadi jika bumi berada di antara matahari
& bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak
dapat mencapai bulan sebab terhalangi oleh
bumi.
Jenis Gerhana Bulan
terbagi atas beberapa jenis;
1) Gerhana
bulan total - Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah umbra.
2) Gerhana
bulan sebagian - Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari
Matahari oleh bumi. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di
daerah penumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar Matahari yang sampai ke
permukaan bulan.
3) Gerhana
bulan penumbra - Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian
penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.
Gerhana pada Masa Nabi Muhammad Saw.
Secara
historis, di zaman Nabi Muhammad Saw. pernah terjadi gerhana matahari dan
diriwayatkan dalam beberapa hadis. Hanya saja hadis-hadis tentang gerhana tidak merinci waktu terjadinya gerhana.
Hal ini mungkin disebabkan lebih berfokus pada aspek tuntunan ibadahnya yakni shalat
gerhana ketika terjadi
gerhana matahari.
Pada sisi lain, diriwayatkan bahwa putra Rasulullah Saw meninggal pada saat
berusia masih kecil pada hari terjadinya gerhana matahari. Beberapa riwayat
menyebutkan bahwa ia lahir pada bulan Zulhijjah tahun 8 H, namun riwayat itu
berbeda menyebutkan usia Ibrahim saat meninggal dunia, ada yang mengatakan 16 bulan, 18 bulan dan ada juga yang
mengatakan satu tahun sepuluh bulan atau 22 bulan. Demikian pula hari dan bulannya
kelahirannya terjadi perbedaan riwayat.2
Di antara
hadis yang berkaitan dengan gerhana dan kematian serta usia Ibrahim adalah
Pertama ;.
Dari al-Mughirah Ibn Syu’bah
(diriwayatkan bahwa ) ia berkata
; terjadi gerhana
matahari di masa Rasulullah Saw pada hari meninggalnya Ibrahim.
Beberapa orang berkata
; gerhana itu terjadi karena kematian Ibrahim. Maka
Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya matahari dan bulan
tidak gerhana karena
mati dan hidupnya
seseorang. Jika kamu mengalami (gerhana itu ) kerjakanlah
shalat dan berdoalah kepada Allah (HR. Bukhari )
Kedua ;
Dari al-Barra Ibn Azib
diriwayatkan bahwa ia berkata Ibrahim putra Nabi Saw meninggal ketika berusia
16 bulan, maka Nabi Saw bersabda ; “makamlah ia di al-Baqi’, ia akan mendaptkan
Ibu susu yang akan menyempurnakan susuannya di surga”. (HR. Abd. Ar- Razzaq).
Menurut para ahli gerhana
matahari dapat terjadi
sekurang-kurangnya dua kali dan maksimal lima kali dalam
setahun. Namun ketika terjadi gerhana matahari, tidak`semua tempat di muka bumi
dapat menyaksikannya. Hal ini disebabkan karena bayangan pekat bulan (umbra)
yang menyebabkan gerhana matahari total hanya
menutupi satu jalur sempit di muka bumi selebar sekitar
250 KM. Sedangkan bayangan semu bulan (panumbra), meskipun mengenai
kawasan muka bumi yang amat luas, namun juga tidak menutupi keseluruhan muka
bumi. Gerhana matahari dialami oleh bagian bumi yang tersinari matahari, yaitu
bagian bumi yangsedang mengalami siang. Sedangkan
bagian bumi yang sedang berada
di malam hari tidak
mengalami gerhana karena
ia tidak menghadap
ke matahari.7
Menurut
perhitungan secara astronomi (Solar Eclipse Explorer-NASA) diketahui bahwa
selama periode risalah Nabi Saw di Mekkah dan Madinah (13 SH s/d 11 H), telah
terjadi 8 kali gerhana matahari yang dapat dilihat dari kota Mekkah dan kota
Madinah. Empat kali gerhana matahari selama periode Mekkah dan empat kali
selama periode Madinah. Data-data gerhana matahari dimaksud adalah sebagai
berikut:
Periode Mekkah (610-622 M) ;
Selama periode Mekkah
gerhana matahari terjadi sebanyak empat kali, yaitu;
1. Tahun 613
M.
Pada tahun
ini gerhana matahari terjadi pada hari senin, tanggal 23 Juli 613 M atau
bertepatan 29 Ramadhan 10 SH. Mulai gerhana pukul 07:03:05 waktu Mekkah,
gerhana maksimum pukul 08:12:20 WM, akhir gerhana pukul 09:32:11 WM. dan tipe
gerhana adalah “sebagian”.
2. Tahun 616
M
Gerhana
matahari terjadi pada hari Jumat tanggal 21 Mei 616 M atau bertepatan 29 Sya’ban 7 SH. Mulai gerhana terjadi
pada pukul 07:12:05
WM. Gerhana maksimum pukul 08:25:01 WM, akhir
gerhana pukul 09:51:43 WM dan tipe gerhana “sebagian”.
3. Tahun 617
M
Gerhana
matahari terjadi pada hari Jumat 04 November 617 M bertepatan dengan 29 shafar
5 SH. Gerhana terjadi mulai pukul 08:47:41 WM, Gerhana Maksimum terjadi pukul
10:19:46 WM. Akhir gerhana pada pukul 12:06:36 WM dan tipe gerhana matahari
adalah “sebagian”
4. Tahun 620
M
Tahun 620 M,
gerhana matahari terjadi pada hari selasa tanggal 02 September 620 M, bertepatan dengan
tanggal 29 Muharram
2 SH. Mulai gerhana pukul
07:06: 08 WM, gerhana
maksimum pukul 08:10:18
WM dan ahkir gerhana pada pukul 09:22:57 WM. Adapun tipe gerhana adalah
juga “sebagian”
Periode Madinah ( 622 s/d 632 M )
Pada periode ini gerhana
matahari terjadi juga sebanyak empat kali, yaitu ;
1. Tahun 624
M
Pada tahun
624 M, gerhana matahari terjadi pada hari Kamis, 21 Juni 624 M, bertepatan
dengan 29 Zulhijjah 2 H. Gerhana mulai pukul 18:42:48 Waktu Madinah, gerhana
maksimum pukul 19:08 WMd. , akhir gerhana pukul 19:08 WMd. Dan tipe gerhana
adalah “sebagian”.
2. Tahun 627
M
Pada tahun
ini gerhana matahari terjadi pada hari Selasa tanggal 21 April 627 M (29 Zulqaidah 5 H). Mulai gerhana pada
pukul 10:32:15 WMd., gerhana maksimum pada pukul 10:57:24 WMd. Akhir gerhana
pada pukul 11:22:57 WMd. Tipe gerhana matahari adalah “sebagian”
3. Tahun 628
M
Gerhana
terjadi pada hari Senin, tanggal 03 Oktober 628 M (29 Jumadil Awal 7 H). Mulai
gerhana pada pukul 06:18 (terbit) WMd. Gerhana Maksimum pukul 06:28:02 WMd. Dan
akhir gerhana adalah pukul 06:58:13 WMd. Tipe gerhana matahari adalah
“sebagian”
4. Tahun 632
M
Gerhana
matahari terjadi pada hari senin tanggal 27 Januari 632 M (29 syawal 10 H).
Gerhana mulai terjadi pukul 07:15:57 WMd., gerhana maksimum pukul 08 : 29: 14 WMd., dan akhir gerhana
adalah pukul 09 :54: 29 WMd. Tipe gerhana adalah “sebagian”
Dengan melihat
Melihat data-data gerhana
matahari tersebut baik
pada periode Mekkah maupun
pada periode Madinah, seluruhnya adalah gerhana parsial atau gerhana sebagian. Petunjuk hadis
tentang gerhana ini, secara ilmu pengetahuan dapat dibenarkan dan terbukti
secara astronomi. Dalam
perspektif sunnah Rasulullah Saw., apabila terjadi gerhana, baik gerhana
matahari maupun gerhana bulan, dianjurkan oleh Rasulullah Saw. agar kaum
muslimin melakukan shalat sunnah gerhana, memperbanyak do’a, bertakbir dan
memperbanyak sedekah. Sabda Rasulullah Saw. :
“Sesungguhnya matahari dan
bulan adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah azza wa jalla. Tiadah
terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan itu karena matinya seseorang dan
juga bukan karena hidup atau kelahiran seseorang. Maka apabila kamu melihatnya,
segeralah kamu melaksanakan shalat”. (HR. Bukhari-Muslim dari Aisyah)
Social Plugin