SLIDE

10/recent/ticker-posts

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PUSAT SUMBER BELAJAR

 


BAB I
PENDAHULUAN



1.      Latar Belakang Masalah

 

Beragamnya jenis sumber belajar, menuntut adanya pengelolaan dan pengorganisasian terhadap sumber belajar tersebut. Hal ini bertujuan agar sumber belajar mudah untuk diakses dan juga dimanfaatkan oleh pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu dibentuklah Pusat Sumber Belajar (PSB). Alasan timbulnya PSB adalah adanya pengembangan sistem instruksional yaitu suatu proses yang sistematis dan terus menerus yang akan membantu peserta didik mengembangkan pengalaman-pengalaman belajar yang efektif dan efisien. 

Timbulnya pusat sumber belajar juga dimungkinkan pula oleh pertumbuhan berikutnya yang berupa pengakuan akan semakin dibutuhkannya pelayanan dan kegiatan belajar non-tradisional yang membutuhkan ruangan belajar tertentu sesuai dengan kebutuhan, misalnya belajar mandiri dengan modul, simulasi dan permainan, dan sebagainya.



2.                  Rumusan Masalah

 

Rumusan masalah yang dapat dirumuskan sesuai dengan judul makalah di antaranya yaitu :

a)      Apa pengertian pusat sumber belajar?

b)      Bagaimana perkembangan pusat sumber belajar yang telah diupayakan pemanfaatannya hingga dewasa ini?

c)      Apa fungsi dan peran pusat sumber belajar dalam meningkatkan kinerja pembelajaran?

d)      Bagaimana tahap-tahap perencanaan pengembangan pusat sumber belajar?

 

 

 

3. Tujuan Penulisan

 

Tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya sebagai berikut :

a)      Untuk mengetahui pengertian pusat sumber belajar.

b)     Untuk mengetahui mengenai perkembangan pusat sumber belajar dalam pemanfaatannya di dunia pendidikan.

c)      Untuk mengetahui fungsi dan peranan pusat sumber belajar dalam proses kegiatan pembelajaran.

d)     Untuk mengetahui tahapan- tahapan dari perencanaan pengembangan pusat sumber belajar.

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1.    Pengertian Pusat Sumber Belajar (PSB)

 

Menurut Sukorini, pusat sumber belajar merupakan tempat di mana berbagai jenis sumber belajar dikembangkan, dikelola dan dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan pembelajaran.
Sedangkan Merril dan Drob berpendapat bahwa pusat sumber belajar merupakan suatu aktivitas yang terorganisasi yang berhubungan dengan kurikulum dan pembelajaran pada suatu satuan pendidikan. 

Pusat sumber belajar sering disebut juga sebagai media center, yang diartikan sebagai lembaga yang memberikan fasilitas pendidikan, pelatihan, dan pengenalan berbagai media pembelajaran. Pusat sumber belajar dirancang untuk memberikan kemudahan kepada peserta didik baik secara individu maupun kelompok atau guru untuk memanfaatkan sumber belajar yang tersedia. Dengan demikian, pusat sumber belajar merupakan sarana untuk mengelola dan mengembangkan sumber belajar.

 

2.2.    Perkembangan Pusat Sumber Belajar

 

Salah satu sumber belajar yang diperlukan hingga sampai sekarang yaitu perpustakaan (library) yang masih tetap dimanfaatkan, baik dalam lembaga pendidikan atau pelatihan. Dalam perguruan tinggi, pernah dikatakan bahwa perpustakaan adalah jantung suatu universitas. Dikatakan demikian karena perpustakaan yang mengkoleksi berbagai macam buku dan jurnal dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan sungguh sangat diperlukan oleh suatu universitas. Salah satu ukuran yang menentukan mutu suatu universitas adalah seberapa banyak koleksi buku-buku di dalam perpustakaannya.

Perpustakaan sebagai PSB memiliki peran sangat penting dalam proses belajar mengajar. Salah satu fungsi perpustakaan ialah bertujuan untuk memotivasi siswa supaya lebih giat membaca. Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat mengumpulkan, menyimpan, memelihara koleksi bahan perpustakaan yang dikelola dan diatur secara sistematis digunakan secara kontinu oleh pemakainya sebagai sumber informasi. Perkembangan perpustakaan saat ini menunjukkan bahwa perpustakaan bukan hanya merupakan tempat untuk menyimpan atau mengoleksi buku sebagai benda mati. Buku memang dapat dikaitkan dengan bahan utama perpustakaan, namun perpustakaan masa kini tidak sekedar pengelolaan buku saja, tapi masih pula mengelola bahan pustaka selain buku, seperti video, mikrofilm, slide, kaset, barang cetak lainnya dan audio visual. Peranan perpustakaan selaku mata rantai kunci dalam proses belajar mengajar menjadikan salah satu bagian amat penting dari sekolah. Perpustakaan yang baik mampu menyediakan sumber-sumber belajar yang terpusat.

Universitas-universitas yang ternama di dunia selalu mempunyai perpustakaan pusat (main library) yang besar dengan koleksi buku-buku yang sangat banyak jumlahnya hingga ratusan ribu sampai jutaan buku dalam berbagai jenis disiplin ilmu pengetahuan dalam terbitan yang relatif baru ditambah dengan koleksi berbagai jenis jurnal ilmiah. Di samping itu di universitas tersebut terdapat juga adanya perpustakaan fakultas (school library) di setiap fakultasnya untuk mendukung kegiatan belajar para mahasiswanya di masing-masing fakultas.

Konsep PSB mengubah organisasi informasi dan pengelolalaan perpustakaan dari “lingkungan hanya bahan cetak” menjadi “lingkungan bahan cetak dengan bahan non cetak” termasuk pada akhirnya semua teknologi yang lebih baru seperti bahan rekaman yang dibaca dengan mesin, CD-ROM, video disc. Melalui sumber dan layanan yang baru, pustakawan dapat membantu para pengajar mereview metode pembelajaran mereka dan menyarankan praktek yang lebih kreatif. Penyiapan bahan belajar yang baru, penyediaan bahan-bahan dan peralatan audio visual untuk menunjang perkuliahan menjadi suatu program bersama dengan layanan koleksi dan referensi perpustakaan yang sudah ada. Pada saat mengajar-belajar diatur dengan baik dan dibantu pula dengan bermacam-macam sumber belajar maka belajar-mengajar itu akan efisien.

Pusat Sumber Belajar berfungsi melakukan pengadaan, pengembangan, produksi, pelatihan dan pelayanan dalam pemanfaatan sumber belajar (terutama bahan dan alat) untuk kegiatan pendidikan dan pembelajaran dibandingkan dengan perpustakaan yang hanya berfungsi melakukan pengadaan dan pelayanan pemanfaatan sumber belajar dalam rangka kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Dengan demikian perpustakaan mempunyai fungsi yang lebih sempit jika dibandingkan dengan fungsi Pusat Sumber Belajar, karena hanya melaksanakan sebagian saja fungsi yang dilaksanakan oleh Pusat Sumber Belajar.

 

2.3.    Fungsi Pusat Sumber Belajar

 

Pengembangan PSB merupakan bagian dari sistem penyelenggaraan pendidikan pada setiap satuan pendidikan. Adapun indikator yang akan dijadikan acuan dalam pengembangan PSB pada setiap satuan pendidikan adalah mengacu pada lima fungsi yang terdapat dalam suatu PSB. Dalam setiap fungsi PSB memiliki subfungsi yang menggambarkan rentang tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan yaitu: 

a.                   Fungsi pengembangan Sistem Intruksional   

Fungsi ini membantu jurusan atau departemen dan staf tenaga pengajar secara individual di dalam membuat rancangan (desain) dan pemilihan options (pilihan) untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar dan mengajar, yang meliputi: (a) perencanaan kurikulum, (b) identifikasi pilihan program pembelajaran, (c) seleksi peralatan dan bahan, (d) perkiraan biaya, (d) pelatihan bagi tenaga pengajar, (e) perencanaan program, (f) prosedur evaluasi, dan (g) revisi program.

b.      Fungsi Informasi

Ada beberapa macam sumber informasi, seperti pusat komputer (puskom), bahan bacaan, radio, televisi, perorangan, lembaga, dan sebagainya. Jika informasi yang diperlukan hanya sedikit dan yang memerlukannya juga sedikit, maka bahan informasinya dapat disimpan dalam satu file. Jika yang memerlukannnya lebih banyak, maka perlu dibentuk perpustakaan lengkap dengan katalognya. Bahkan jika lebih banyak lagi, harus menggunakan data base computer.

c.       Fungsi Pelayanan Media

Fungsi ini berhubungan dengan pembuatan rencana program media dan pelayanan pendukung yang dibutuhkan oleh staf pengajar dan pelajar, yang meliputi: (a) sistem penggunaan media untuk kelompok besar, (b) sistem penggnaan media untuk kelompok kecil, (c) fasilitas danprogram belajar sendiri (individual), (d) pelayanan perpustakaan media/bahan pengajaran, (e) pelayanan pemeliharaan dan peminjaman/sirkulasi, dan (f) pelayanan pembelian bahan-bahan dan peralatan.

d.      Fungsi Produksi

Fungsi ini berhubungan dengan penyediaan materi dan bahan pelajaran yang tidak dapat diperoleh melalui sumber komersial, yang meliputi : (a) penyimpanan karya seni asli (original atwork) untuk tujuan pembelajaran, (b) produksi transparansi untuk OHP, (c) produksi fotografi (slide, filmstrip, foto, dan lain-lain) untuk presentasi, (d) pelayanan reproduksi fotografi, (e) pemrograman, pengeditan, dan reproduksi rekaman, dan (f) pemrogaraman, pemeliharaan, dan pengembangan sistem radio dan televisi di kampus.




e.       Fungsi Administratif

Fungsi ini berhubungan dengan cara-cara bagaimana tujuan dan prioritas program dapat tercapai. Fungsi ini berhubungan dengan semua segi program yang dilaksanakan dan akan melibatkan semua staf dan pemakai dengan cara-cara yang sesuai. Hal ini meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut : (a) supervisi personalia untuk media, (b) pengembangan koleksi media untuk program pembelajaran, (c) pengembangan spesifikasi pendidikan untuk fasilitas baru, (d) pengembagan sistem peminjaman/sirkulasi, (e) pemeliharaan kelangsungan pelayanan produksi bahan pembelajaran, dan (f) penyediaan pelayanan untuk pemeliharaan bahan, peralatan, dan fasilitas.

 

2.4.    Perencanaan Pengembangan Pusat Sumber Belajar

 

Pengembangan sistem pembelajaran adalah suatu proses yang sistematis dan terus menerus, yang akan membantu pengajaran dalam mengembangkan pengalaman-pengalaman belajar yang memungkinkan partisipasi aktif siswa di dalam proses belajar-mengajar. Di sinilah letak hubungan yang penting antara pusat sumber belajar dengan pengembangan sistem pembejaran. Segala sumber dan bahan serta personil yang ada di dalam pusat sumber belajar dimaksudkan untuk membantu efektifitas dan efisiensi interaksi siswa dan pengajar dalam proses pembelajaran.

Strategi pengembangan PSB dilaksanakan secara bertahap, dengan pentahapan sebagai berikut:

a.                   Melakukan analisis kebutuhan dan studi kelayakan PSB di satuan pendidikan

Pengembangan PSB diawali dengan kegiatan analisis kebutuhan. Kegiatan analisis kebutuhan ini merupakan suat ilmiah yang melibatkan berbagai teknik pengumpulan data dari berbagai sumber informasi untuk mengetahui kesenjangan antara keadaan yang seharusnya terjadi dengan keadaan yang senyatanya terjadi dengan keadaan yang senyatanya terjadi. Apabila kesenjangan tersebut dianggap sangat potensial sebagai suaut masalah yang memerlukan pemecahan maka dianggap sebagai suat kebutuhan. Maka kebutuhan pembelajaran adalah kebutuhan yang memerlukan penyelesaian dengan menyediakan sumber-sumber belajar yang memadai dan dikelola oleh suat lembaga yaitu PSB. Langkah-langkah dalam kegiatan analisis kebutuhan meliputi 3 tahap: 

1.      Perencanaan, meliputi penentuan fokus analisis kebutuhan, penentuan teknik pengumpulan data (wawancara, observasi, dokumentasi dan lain-lain), dan pengembangan instrumen.

2.      Pelaksanaan, yaitu melakukan pengumpulan data sesuai dengan teknik pengumpulan data dan instrumen yang telah ditentukan dalam perencanaan dan menganalisisnya.

3.      Pelaporan, yaitu melaporkan hasil analisis kebutuhan tersebut. Isi dari laporan tersebut adalah sumber-sumber belajar yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran.

b.      Mengembangkan sarana fisik PSB berdasarkan fungsi yang akan dikembangkan.

Tahap pengembangan sarana pusat sumber belajar harus berorientasi pada lima fungsi dari pusat sumber belajar, sebagaimana yang telah dijelaskan di awal. Hal ini dilakukan agar pengembangan pusat sumber belajar tidak keluar dari fungsi yang sebenarnya. Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi, terutama perkembangan teknologi informasi, maka pengembangan pusat sumber belajar juga harus berorientasi pada pemanfaatan teknologi informasi. Pengadaan sarana-sarana yang ada harus sudah menggunakan sistem jaringan yang terintegrasi dengan sumber-sumber belajar yang dibutuhkan. Selain itu, pengadaan sarana pendukung yang ada dalam pusat sumber belajar merupakan hal yang tidak boleh dilupakan.

Selain pengembangan sarana, juga dilakukan pengembangan program pusat sumber belajar yang tentu saja berorientasi pada tujuan pusat sumber belajar. Dalam pengembangan program, dibutuhkan adanya sumber daya manusia yang berkualitas dan professional. Hal ini dimaksudkan agar pengembangan program bisa memenuhi kebutuhan yang diharapkan. Sebagai contoh pengembangan program adalah penambahan sumber belajar, berupa media dan bahan ajar yang berbentuk cetak ataupun non cetak. Selain itu juga mengadakan pelatihan-pelatihan pengembangan media pembelajaran.

Banyak PSB yang sudah berdiri lambat laun tetapi tidak terurus, karena kurangnya perawatan. Khususnya software pembelajaran seperti media cetak, media non cetak, media grafik. Dalam mengembangkan PSB perlu diperhatikan beberapa hal di antaranya, mengembangkan sarana dan prasarana tidak semata-mata berorientasikan pada tujuan tetapi juga untuk pencapaian benifit dan berorientasikan pada pemanfaatan teknologi informasi.

c.       Mengembangkan program-program PSB yang berorientasikan pada tujuan, sosial, dan benifit.

Identifikasi terhadap kebutuhan SDM, program, dan sarana penunjang PSB ini mengacu kepada lima bidang yang ada dalam PSB. Identifikasi sengaja difokuskan pada standar kebutuhan minimal masing-masing bidang. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran, bahwa untuk mengembangan suatu PSB dapat dilakukan secara bertahap dengan SDM, program, dan sarana yang terbatas. Sehingga dalam setiap satuan pendidikan dapat dengan segera mewujudkan PSB ditempatnya masing-masing. Sebagai contoh untuk mengoperasikan kegiatan PSB agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan, minimal diperlukan SDM Profesional dengan kualitas tertentu yaitu media profesional dan instruksional designer.

 

BAB III

PENUTUP

 

3.1.    Kesimpulan

Beragamnya jenis sumber belajar, menuntut adanya pengelolaan dan pengorganisasian terhadap sumber belajar tersebut. Hal ini bertujuan agar sumber belajar mudah untuk diakses dan juga dimanfaatkan oleh pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu dibentuklah Pusat Sumber Belajar (PSB). Alasan timbulnya PSB adalah adanya pengembangan sistem instruksional yaitu suatu proses yang sistematis dan terus menerus yang akan membantu peserta didik mengembangkan pengalaman-pengalaman belajar yang efektif dan efisien. 

Pusat Sumber Belajar berfungsi melakukan pengadaan, pengembangan, produksi, pelatihan dan pelayanan dalam pemanfaatan sumber belajar (terutama bahan dan alat) untuk kegiatan pendidikan dan pembelajaran dibandingkan dengan perpustakaan yang hanya berfungsi melakukan pengadaan dan pelayanan pemanfaatan sumber belajar dalam rangka kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Perpustakaan mempunyai fungsi yang lebih sempit jika dibandingkan dengan fungsi Pusat Sumber Belajar, karena hanya melaksanakan sebagian saja fungsi yang dilaksanakan oleh Pusat Sumber Belajar. Perpustakan terutama berfungsi memberikan layanan pemanfaatan bahan-bahan belajar yang dikoleksinya sebagai sumber belajar bagi pelaksanaan proses belajar dan pembelajaran, sedangkan Pusat Sumber Belajar mengemban fungsi yang lebih luas yaitu selain memberikan layanan pemanfaatan media dan bahan belajar yang dikoleksinya untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

Strategi pengembangan PSB dilaksanakan secara bertahap, dengan pentahapan sebagai berikut:

 

1.      Melakukan analisis kebutuhan dan studi kelayakan PSB di satuan pendidikan.

2.      Mengembangkan sarana fisik PSB berdasarkan fungsi yang akan dikembangkan.

3.      Mengembangkan program-program PSB yang berorientasikan pada tujuan, sosial, dan benifit.

 

3.2.    Saran

Pusat sumber belajar dengan fungsinya untuk menyediakan informasi di setiap daerah harus diupayakan pemanfaatannya secara optimal. Pengembangan pusat sumber belajar di daerah yang menuntut peningkatan metode belajar tradisional untuk beralih kepada metode non tradisional yaitu dengan belajar mandiri, modul, simulasi dan permainan. Untuk itu, pusat sumber belajar harus diupayakan pengembangannya dengan lebih optimal demi meningkatkan mutu pembelajaran.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Nasution. 2010. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.Syukur,

Fatah. 2005. Teknologi Pendidikan. Semarang: Walisongo Press.

Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya,(Jakarta: Rineka Cipta.

 

Posting Komentar

0 Komentar