KISAH 25 NABI DAN RASUL
KISAH NABI HARUN BIN IMRAN 'ALAIHIS SALAM.
Harun adalah kakak kandung dari Musa, maka silsilahnya adalah
sebagai berikut Harun bin Imran bin Qahits bin Lawi bin Yaʿqub bin Ishak bin
Ibrahim. (Harun bin Imran bin Fahis bin 'Azir bin Lawi bin Yaqub bin Ishaq bin
Ibrahim bin Azara bin Nahur bin Suruj bin Ra'u bin Falij bin 'Abir bin Syalih
bin Arfahsad bin Syam bin Nuh.)
2. BIOGRAFI
Dia ialah kakak Nabi Musa, diutus untuk membantu Musa
memimpin Bani Israel ke jalan yang benar.
Firman Allah bermaksud: “...dan Kami telah menganugerahkan
kepadanya sebagian rahmat Kami, yaitu saudaranya, Harun menjadi seorang nabi.”
Harun dilahirkan tiga tahun sebelum Musa. Harun merupakan
putra sulung Amram dari suku Lawwy. Ia merupakan nabi yang diutus kepada Bani
Israel ketika menggembara di Mesir, dengan menggantikan peran Musa untuk
sementara ketika harus melarikan diri ke negeri Midian. Ia yang fasih berbicara
dan mempunyai pendirian tetap sering mengikuti Musa dalam menyampaikan dakwah
kepada Firaun, Hamman dan Qarun. Nabi Musa sendiri mengakui saudaranya fasih
berbicara dan berdebat, seperti diceritakan al-Quran: “Dan saudaraku Harun, dia
lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku
untuk membenarkan (perkataan) ku, sesungguhnya aku khawatir mereka akan
berdusta.” Selama ditinggal Nabi Musa untuk bersemedi di Thur Sina, Harun juga
diberikan amanah untuk mengawasi dan memimpin penduduk Bani Israel dari
perbuatan mungkar, dan juga menyekutukan Allah dengan benda lain. Musa berkata
kepada Harun: “Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku dan perbaikilah, jangan
kamu mengikuti jalan orang yang melakukan kerusakan.”
Bagaimanapun, selama kepergian Musa ke Thur Sina, berlaku
ujian terhadap Bani Israel. Sebagian mereka menyekutukan Allah dengan menyembah
anak lembu yang terbuat dari emas oleh Samiri. Mereka menyembah patung lembu
itu setelah terpedaya dengan tipu muslihat Samiri yang menjadikannya bisa
berbicara. Harun sudah mengingatkan mereka bahwa perbuatan itu adalah dosa
besar, namun segala nasihat dan amaran berkaitan dengan itu tidak dipedulikan.
Selepas menyepi selama 40 hari untuk menerima panggilan
Ilahi, Musa kembali kepada kaumnya dan sungguh terkejut dengan perbuatan
menyembah patung sapi itu. Musa bukan saja marah kepada kaumnya, malah Harun
sendiri turut ditarik kepala dan janggutnya. Musa bertanya kepada Harun: “Wahai
Harun, apa yang menghalangi engkau dari mencegah mereka ketika engkau melihat
mereka sesat? Apakah engkau tidak mengikuti aku atau engkau menduharkai
perintahku?”. Harun berkata: “Wahai saudaraku, janganlah engkau merenggut
janggutku dan janganlah engkau menarik kepalaku, sesungguhnya aku takut engkau
akan berkata, “engkau mengadakan perpecahan dalam Bani Israel dan engkau tidak
memelihara perkataanku.” Kemudian Musa mendapatkan Samiri, lalu berkata:
“Pergilah kamu dari sini bersama pengikutmu. Patung sapi itu yang menjadi
tuhanmu akan aku bakar, kemudian aku akan hanyutkan ke dalam laut. Kamu dan
pengikutmu pasti mendapat azab.”
Nabi Harun hidup selama 122 tahun. Dia wafat 11 bulan sebelum
kematian Musa, di daerah al Tiih, yaitu sebelum Bani Israil memasuki Palestina.
Mengenai Bani Israel, mereka memang keras kepala, banyak permasalahan dan sulit
dipimpin, namun dengan kesabaran Musa dan Harun, mereka dapat dipimpin supaya
mengikuti syariat Allah, seperti terkandung dalam Taurat ketika itu.
0 Komentar